Sebuah Surat untuk Ibu


Dear ibu,
Maafkan aku yang sampai saat ini belum bisa membahagiakanmu, maafkan aku yang sampai saat ini belum bisa jadi anak kebangganmu. Bahkan mungkin aku adalah anak yang selalu memancing emosimu.
Seringkali ku meremehkan kerja kerasmu, mengacuhkan kasih sayangmu dan tak menghiraukan kekhawatiranmu. Padahal kau telah korbankan semuanya untukku. Dari harta, waktu bahkan nyawa pun kau pertaruhkan demi aku. Kau selalu memberikan yang terbaik untukku bu.
Saat aku sakit, engkau merawat dan menjagaku, bahkan sampai aku sebesar ini. Tapi ketika engkau sakit, aku malah sibuk dengan urusan pribadiku. Aku tahu betapa dosanya aku kepadamu bu, aku pun tidak tahu apakah tuhan akan mengampuniku. Mungkin tuhan sangat marah kepadaku. Bagaimana tidak marah? Tuhan sangat baik memberikanku ibu sebaik dirimu tapi aku malah menyia-nyiakannya. Aku benar-benar tidak bayangkan kalau tuhan marah dan mengambil ibu. Lalu siapa orang yang selalu tulus menyayangiku? lalu siapa orang yang selalu mengkhawatirkanku? Lalu siapa orang yang mau menerima segala kekuranganku?. Hanya ibu, iya hanya ibu. Orangtua, teman sekaligus teladan bagiku.
Ketika aku dewasa nanti, aku pasti sukses bu. Aku yakin karena aku dilahirkan dan dibesarkan oleh wanita berhati mulia sepertimu ibu.


NB : surat ini sebenarnya saya buat untuk diikutkan kontes lomba di koran. Tapi ternyata saya tidak menang, ya sudahlah saya post disini saja !!!!

No comments:

Post a Comment