Naskah Drama
Berjudul
“Sahabat
Nomor Satu, Pacar Nomor Seribu”
Pemeran
:
v Nur Muhaiminah sebagai Nina. Nina adalah siswi di
sebuah SMA swasta yang ada di Gresik. Dia baik tetapi mudah terpengaruh.
v Masning Fariha sebagai Angel. Sahabat Nina di
sekolah, dia baik, setia kawan dan perhatian dengan sahabat-sahabatnya.
v Nafi’ Atul Azizah sebagai Vivi. Sahabat Nina di
sekolah, dia suka menggoda tetapi baik dan perhatian dengan sahabat-sahabatnya.
v Nur Istifadah sebagai Nessa. Sahabat Nina di
sekolah, anaknya selalu ingin tahu, namun ia sangat peduli dengan
sahabat-sahabatnya.
v Nur Maulidiya Agustin sebagai ibu Nina (tante Lidya)
. Ibu yang sangat menyayangi dan mengkhawatirkan anaknya.
SINOPSIS
CERITA.
Nina,
Angel, Vivi dan Nessa bersahabatan sangat erat sejak lama. Kemana-mana mereka
selalu bersama. Mereka adalah sahabat dalam suka maupun duka. Tapi, semuanya
berubah semenjak nina berpacaran dengan Dudung (teman satu sekolahnya) yang
terkenal tukang selingkuh. Sekarang, Nina lebih senang berduaan dengan dudung
dibanding berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Angel, Vivi dan Nessa pun
mencoba untuk menasehati dan menyadarkan Nina, tapi bukannya sadar, Nina malah
marah-marah dan meninggalkan mereka. Karena Dudung, Nina jadi melupakan
sahabat-sahabatnya.
Sahabat Nomor
Satu, Pacar Nomor Seribu
Di sebuah SMA swasta yang ada di Gresik, terdapat 4
siswi yang menjalin persahabatan sangat erat. 4 sekawan ini kemana-mana selalu
bersama. Mereka adalah Angel, Vivi, Nina dan Nessa.
Di Kelas
Hari ini terdapat jam kosong pada
mata pelajaran fisika. Mereka berempat seperti biasa menghabiskan jam kosong
dengan berbincang-bincang. Mereka semua berbincang- bincang seperti biasanya,
kecuali Nina. Nina malah sedang asyik menggunakan handphonenya.
Angel
: Nin, kamu tumben kok nggak banyak omong?
Vivi
: Iya, kamu sudah tobat ya?? (sambil tersenyum)
Nina
: (tersipu malu) Kenapa sih kalian ini? kepo deh !
Nessa
: Ciye... Nina sudah nggak jones (jomblo ngenes) lagi nih !
(Kemudian,
diam-diam Angel mengintip handphone nina)
Angel
: Oh... jadi Nina sekarang sayang-sayangan nih,
Vivi
: Hayo sama siapa nin?
Nina
: Kalian teman kepo deh! Ya sudah aku ngaku, aku sudah pacaran sama Dudung.
Nessa
: Haaaa... sejak kapan?
Angel
: Dudung? Dia kan terkenal suka selingkuh nin,
Vivi
: Iya nin, kamu nanti sakit hati loh!
Nina
: Sudah deh teman-teman. Dudung sudah berubah. Dia bilang ke aku kalau dia
beneran sayang sama aku kok !
Vivi
: Tapi, semua cowok kan jago gombal nin,
Nina
: Sudah deh, aku mau keluar kelas dulu ya mau makan siang sama Dudung.
Kini, semenjak Nina berpacaran
dengan Dudung, dia menjadi jarang sekali berkumpul-kumpul dengan Angel, Vivi
dan Nessa. Nina lebih suka berduaan dengan Dudung bahkan saat di kelasnya ada
pelajaran.
Di Kelas
Suatu ketika, saat Nina sedang duduk
sendirian, Angel, Vivi dan Nessa menghampirinya.
Nessa
: Hai Nin,
Nina
: Eh kalian, ada apa?
Angel
: Kamu nggak keluar sama Dudung?
Nina
: Iya habis ini.
Vivi
: Kamu sekarang berubah Nin,
Nina
: Berubah apanya?
Angel
: Kamu sudah jarang mengikuti pelajaran di kelas, kamu lebih sering pacaran
sama Dudung,
Nessa
: Kamu juga sudah jarang kumpul-kumpul sama kita. Kamu seperti bukan Nina sahabat kita yang dulu !
Nina
: Oh gitu, ya sudah jangan anggap aku ini sahabat kalian lagi !
Vivi
: Kamu kok gitu Nin, kita ini sahabat kamu!
Nina
: Dudung itu pacar juga sekaligus sahabat buat aku kok, (lalu pergi
meninggalkan Angel, Vivi dan Nessa).
Sejak percakapan itu, Nina semakin
menjauh dari sahabat-sahabatnya. Nina sekarang jarang belajar bersama, suka
berbohong kepada orangtua dan dia juga sudah berani keluar dari pagi sampai
larut malam.
Di Rumah Nina
Ibu
Nina : Nin, kamu mau kemana ?
Nina
: Aku mau kencan bu,
Ibu
nina : Sama siapa? Kemana?
Nina
: Sudah deh bu, ibu nggak usah ikut campur urusan nina, (lalu Nina tidak
sengaja mendorong ibunya sampai
kepalanya terbentur tembok).
Di sekolah, ketiga sahabat Nina bingung
campur khawatir karena Nina membolos sekolah. Akhirnya mereka memutuskan untuk
menengok Nina di rumahnya.
Di Rumah Nina
Angel
: Nina..Nina (sambil mengetuk pintu rumah Nina)
Nessa
: Eh pintunya nggak terkunci loh!
Vivi
: Ya sudah kita langsung masuk saja,
(lalu
mereka bertiga masuk dan melihat ibu Nina tergeletak pingsan di tembok)
Angel
: Astagfirullohal adzim, tante...
Vivi
: Tante kenapa ?
Nessa
: Kepala tante Lidya berdarah mungkin karena terbentur tembok, ayo kita obati,
(Mereka
bertiga pun mengobati kepala ibu Nina dengan betadine dan perban)
(Tidak
lama kemudian, ibu Nina sadarkan diri)
Nessa
: Tante sudah baikan?
Ibu
Nina : Oh kalian, iya tante sudah lumayan baik. Terima kasih ya kalian sudah
mengobati tante,
Angel
: Iya sama-sama tante.
Vivi
: Kepala tante kenapa bisa sampai berdarah gitu?
Ibu
Nina : Tadi, Nina katanya mau kencan padahal ini kan waktunya sekolah. Tante
tanya dia mau kencan sama siapa
tapi Nina malah mendorong tante. Tante sangat sedih dengan perubahan Nina seperti ini.
Angel
: Jadi Nina yang mendorong tante ?
Vivi
: Sabar ya tan, kita yakin Nina akan berubah seperti dulu lagi.
Nessa
: Iya tante. Nanti kita akan ngomong dan nasehatin Nina.
Ibu
Nina : Iya terima kasih ya!
Angel
: Ya sudah tante istirahat dulu aja. Kita mau menunggu Nina di ruang tamu.
Ibu
Nina : Iya.
(Mereka
bertiga lalu meninggalkan ibu Nina dan duduk di ruang tamu)
Di Ruang Tamu
(Tidak
lama kemudian, Nina pulang ke rumah sambil menangis)
Nessa
: Loh kamu kenapa Nin?
Angel
: Iya Nin, kamu kenapa menangis?
Nina
: Dudung... (sambil menangis)
Vivi
: Dudung kenapa Nin?
Nina
: Dia selingkuh Vi, (sambil menangis)
Angel
: Tuh kan, apa kita bilang. Dudung itu bukan anak baik-baik Nin.
Nina
: Aku menyesal pacaran sama dia. tapi aku lebih menyesal lagi karena
meninggalkan sahabat-sahabat baik
seperti kalian.
Vivi
: Iya Nin, tapi tadi kamu tidak sengaja mendorong ibumu Nin sampai kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah.
Nina
: Haaa yang benar? Terus dimana ibuku sekarang? dia sudah diobati apa belum? Kepalanya pasti parah ya?
Nessa
: Tenang saja Nin, ibu kamu sudah baikan dan sekarang sedang istirahat di
kamarnya.
Nina
: (menangis lebih kencang) Aku menyesal, benar-benar menyesal !
Angel
: Sudahlah Nin, semuanya sudah terjadi. Yang penting sekarang kamu sudah sadar
dan berjanji tidak mengulanginya
lagi.
Nina
: Iya aku janji tidak mengulangi ini lagi. Gara-gara pacaran aku hampir saja mengorbankan ibu dan
sahabat-sahabatku yang sangat sayang dan baik kepadaku.
Vivi
: Iya Nin, kita jadi sahabat lagi..
Angel,
Nessa dan Nina : Iya... (sambil tersenyum)
Akhirnya Nina menyesali
perbuatannya. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi. Sekarang,
hubungan mereka berempat bukan seperti sahabat lagi bahkan lebih dari seperti
saudara.
-----------------------------------------------TAMAT----------------------------------------------------
Pesan
dari drama ini adalah sebagai pelajar SMA, kita memang belum saatnya untuk
berpacaran. Tugas kita adalah belajar yang rajin agar masa depan kita menjadi
cemerlang. Jangan sampai hanya gara-gara obsesi dan nafsu kita untuk berpacaran
malah merusak masa depan. Ingat, penyesalan itu datangnya di akhir, kalau di
awal ya namanya pendaftaran ! hehehe!
No comments:
Post a Comment